Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi
pertolongan dari tempat yang tak terduga, danbarangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya akan
diucukupi segala kebutuhannya (QS Ath-Thalaq: 2-3)
Fitnah, musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan, adalah sebagian masalah yang akan selalu
menghampiri kita. Ke mana pun kita pergi dan di mana pun kita berada, ia akan selalu turut serta.
Masalahnya, bagaimana sikap kita terhadap masalah tersebut? Inilah yang akan menentukan sukses
tidaknya hidup kita, bahagia atau nestapanya perasaan kita.
Kenyataan pun memperlihatkan ada yang hancur oleh masalah, namun tak sedikit yang berubah menjadi
manusia terhormat, berkah dari masalah yang menimpa. Karena itu, kita harus memiliki pemahaman bahwa
masalah yang menimpa bukan sebagai beban apalagi bencana, namun anggaplah sebagai karunia untuk
meningkatkan ilmu, amal, wawasan, ganjaran, dan kemuliaan di sisi Allah.
Bukankah selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian hingga akhirnya kita
lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan? Kuncinya, bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus
mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih terus menerus.
Setelah itu hadapi ujian dengan niat dan cara terbaik agar lulus dengan nilai terbaik. Nah, ketika dihadapkan
pada sebuah masalah, sikap seperti apa yang harus kita ambil? Kuncinya adalah 5 “Jangan” yang akan
membantu mengatasinya:
1. Jangan panik
Saat tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus kita ambil adalah jangan panik. Kepanikan hanya
akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah. Maka latih diri dan keluarga untuk tenang dan
tidak panik menghadapi situasi segawat apapun.
2. Jangan emosional
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada suatu masalah.
Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran
dan kemuliaan hidup. Bukan tidak boleh kita bertindak, yang tidak tidak boleh adalah bertindak secara
emosional.
3. Jangan tergesa-gesa
Tergesa-gesa itu berasal dari setan. Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai penyesalan. Maka
kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa perhitungan matang. Saat kita
dihadapkan pada masalah yang rumit, segera petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL
(benar, akurat, dan lengkap). Setelah informasi terkumpul baru kita membuat keputusan dan segera bertindak.
4. Jangan larut mendramatisasi
Sebagian penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita sendiri. Akibatnya persoalan jadi
tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal boleh jadi setelah dijalani, masalah tersebut tidak segawat
dan semencekam yang diperkirakan.
5. Jangan putus asa
Masalah akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. Putus asa
terlarang bagi seorang Muslim. Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada Allah SWT. Ingatlah,
bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dalam QS Al-Insyirah ayat 5-6 diungkapkan bahwa satu kesulitan
selalu diapit oleh dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan .
Saudaraku, sekali lagi, kita tidak mungkin lepas dari masalah. Maka, amalkan prinsip “LIMA JANGAN” saat
masalah menimpa. Lalu terima dan hadapi masalah ersebut dengan lapang dada, setelah itu jalani sebagai
sebuah proses pembelajaran, kemudian hayati ikmah di balik masalah itu, hingga akhirnya kita bisa
menikmatinya sebagai karunia dari Allah SWT. Wallahu alam.
No comments:
Post a Comment