Thursday, 2 February 2012

Wanita Yang Melawan Penindasan

TIADA DAYA UNTUK MENGHINDARI DARI
KEDERHAKAAN DAN TIADA KEKUATAN UNTUK 
MELAKUKAN KETAATAN KECUALI DENGAN
PERTOLONGAN ALLAH S.W.T

Apa yang berlalu biarlah berlalu,
cita-cita adalah harapan yang belum pasti,
dan bagimu hanyalah saat yang sedang dijalani.

Perhatikanlah nas-nas syari'at yang terkandung  dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sesungguhnya Allah telah memuji seorang wanita solehah dan mukminah.

Allah S.W.T berfirman yang bermaksud :
"Dan Allah mengemukakan satu misal perbandingan (yang menyatakan tidak ada mudaratnya) kepada orang mukmin (berhubung rapat dengan orang kafir kalau tidak terjejas keadaan imannya), iaitu: Perihal isteri Firaun, ketika dia berkata: Wahai Tuhanku! Binalah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam Syurga dan selamatkanlah daku dari Firaun dan perbuatannya (yang kufur dan buas), serta selamatkanlah daku dari kaum yang zalim." (Surah At-Tahrim : Ayat 11)

Jadi, renungkanlah kenapa Allah menjadikan wanita ini (Asiyah R.A.) sebagai contoh atau ikutan bagi orang mukmin atau mukminah? Kenapa Allah menjadikannya sebagai model dan fenomena yang jelas bagi mereka yang ingin mendapatkan hidayah dan melaksanakan sunnah Allah dan RasulNya dalam kehidupan?

Alangkah cerdas dan pintarnya wanita ini, kerana ternyata dia lebih memilih tinggi di sisi Tuhannya Yang Maha Mulia dan lebih mengutamakan berdamping (dengan Allah) daripada menempati tempat tinggalnya. Untuk itu, ia rela membangkang terhadap ketaatan kepada suaminya, Fir'aun yang berdosa, melampaui batas, lagi kafir. Dia menolak hidup di dalam istananya yang mewah penuh dengan perhiasan duniawi dan banyaknya para pelayan yang siap melayani semua keperluannya. Dia lebih memilih tempat tinggal yang lebih kekal, lebih indah dan lebih cantik di sisi Tuhannya yang menguasai semesta alam, di dalam syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, di tempat yang telah dijanjikan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sesungguhnya dia adalah wanita yang agung, di mana keteguhan dan kejujurannya telah mendorongnya untuk menyeru secara terang-terangan kepada suaminya - seorang diktator zalim - dengan kalimah kebenaran dan keimanan. Maka akhirnya, dia pun diseksa kerana mempertahankan keimanannya itu. Kemudian Allah menjadikannya sebagai wanita teladan bagi setiap mukminah hingga hari kiamat. Allah juga mencatat dan memuji namanya dalam Al-Qur'an, serta menyanjung perbuatannya dan menghinakan suaminya yang telah menyimpang dari jalan Allah S.W.T. 

...Bekalan...
Di sana ada suatu tempat di barisan terdepan
tetapi menuntut anda untuk menambah peningkatan dan 
kesempurnaan dalam setiap perkara yang anda amalkan.

No comments:

Post a Comment